Mari Belajar Dari Teori Ivan Pavlov: Classical Conditioning

Posted by Unknown Sabtu, 27 September 2014 2 komentar
Pada artikel pertama saya ini, saya ingin membahas tentang teori dari Ivan Pavlov dan untuk apa sih teori ini dalam kehidupan sehari-hari. Penasaran?? Silahkan dibaca lebih lanjut.

Siapakah Ivan Pavlov??


Sebelum kita mengetahui teori apa yang dia buat, ada baiknya kita kenalan dulu ya sama si Ivan Pavlovnya. Ivan Petrovich Pavlov (1849-1936) adalah seorang behavioristik terkenal dengan teori pengkondisian asosiatif stimulus-respon. Pavlov lulus sebagai sarjana kedokteran dengan bidang dasar fisiologi. Ivan Palvov meraih penghargaan nobel pada bidang Physiology or Medicine tahun 1904. Karyanya mengenai pengkondisian sangat mempengaruhi psikologi behavioristik di Amerika. Karya tulisnya adalah Work of Digertive Glands (1902) dan Conditional Reflexes (1927).

Pavlov merupakan seorang behaviosristik, Ini adalah istilah bagi orang yang menganut aliran behaviorisme. Behaviorisme merupakan salah aliran psikologi yang memandang individu hanya dari sisi fenomena jasmaniah, dan mengabaikan aspek-aspek mental. Dengan kata lain, behaviorisme tidak mengakui adanya kecerdasaan, bakat, minat dan perasaan individu dalam suatu belajar. Peristiwa belajar semata-mata melatih refleks-refleks sedekimian rupa sehingga menjadi kebiasaan yang di kuasai individu.

Pengertian lebih sederhanannya lagi, behaviorisme ini menganggap apa yang ada pada Anda sekarang ini, itu semua hasil dari pembelajaran lingkungan. Misalnya ni, Anda bisa pinter maen gitar. Anda pinter maen gitar bukan karena Anda sudah punya bakat dari dalam diri sendiri. Tetapi, Anda pinter maen gitar, karena Anda sering belajar bermain gitar. Makin sering Anda belajar gitar, maka makin pinterlah Anda bermain gitar. Sekilasnya seperti itulah hehe.. untuk lebih lanjutnya nanti akan saya bahas. 

Sekarang balik lagi ke topik pembicaraan. Apa sih yang dibuat Ivan Pavlov, sehingga kita perlu belajar dari dia??? Oke, sebelumnya Anda harus paham terlebih dahulu tentang teori classical conditioning dari Pavlov.

Jadi, sebelum membuat teori itu, si pavlov ni melakukan eksperimen. Di dalam eksperimennya dia memanfaatkan seekor anjing. Begini cerita dari eksperimen dia..




1. Gambar pertama. Dimana anjing, bila diberikan sebuah makanan (UCS) maka secara otonom anjing akan mengeluarkan air liur (UCR).

2. Gambar kedua. Jika anjing dibunyikan sebuah bel maka ia tidak merespon atau mengeluarkan air liur.

3. Gambar ketiga .Sehingga dalam eksperimen ini anjing diberikan sebuah makanan (UCS) setelah diberikan bunyi bel (CS) terlebih dahulu, sehingga anjing akan mengeluarkan air liur (UCR) akibat pemberian makanan.

4. Gambar keempat. Setelah perlakukan ini dilakukan secara berulang-ulang, maka ketika anjing mendengar bunyi bel (CS) tanpa diberikan makanan, secara otonom anjing akan memberikan respon berupa keluarnya air liur dari mulutnya (CR).

Mungkin lebih sederhananya lagi seperti ini. Jadi kan, si pavlov punya makanan ni, terus di dekatkanlah sama si anjing, terus  keluarlah air liur si anjing karena liat makanan tadi (gambar 1). Baru kan, di percobaan keduanya si pavlov ini bunyikan bel kepada si anjing, tapi si anjingnya tidak merespon atau mengeluarkan air liur akibat bunyi bel tadi (gambar 2). Baru dipercobaan ketiga, si pavlov iseng-iseng ni dia kasih makanan, terus sambil di bunyikan dia bel, nah rupanya air liur si anjing keluar. Percobaan ketiga tersebut dilakukan berulang-ulang. Maka ketika si anjing mendengar bunyi bel, tanpa diberi makanan pun, air liur dia keluar dengan sendirinya (gambar 4).

Dalam ekperimen ini bagaimana cara untuk membentuk perilaku anjing agar ketika bunyi bel di berikan ia akan merespon dengan mengeluarkan air liur walapun tanpa diberikan makanan. Karena pada awalnya (gambar 2) anjing tidak merespon apapun ketika mendengar bunyi bel.

Jika anjing secara terus menerus diberikan stimulus berupa bunyi bel dan kemudian mengeluarkan air liur tanpa diberikan sebuah hadiah berupa makanan. Maka kemampuan stimulus terkondisi (bunyi bel) untuk menimbulkan respons (air liur) akan hilang. Hal ini disebut dengan extinction  atau kepunuhan perilaku.

Lalu apa gunanya teori ini dalam kehidupan sehari-hari dan bagaimana menerapkannya??


Secara tidak sadar, sebenarnya perilaku kita dibentuk dari proses pengkondisioning. Saya ambil contoh saja seperti ini. Ketika Anda pergi ke kampus, Anda bahagia. Terus Anda diperlihatkan foto wanita, tapi Anda tidak merespon atau tidak bahagia. Ternyata wanita  tadi kuliah di tempat yang sama dengan Anda. Jadi setiap Anda ke kampus, Anda bertemu dengan wanita tadi dan Anda pun merasa bahagia. Pertemuan itu terjadi terus-menerus, dan akhirnya setiap Anda ketemu wanita tadi di luar kampus, Anda akan merasa bahagia. 

Contoh lainnya seperti ini, Anda benci dengan hari selasa. Terus Anda diperlihatkan dosen killer (stimulus), tapi respon Anda biasa saja. Ternyata dosen killer tadi masuk di setiap hari selasa. Jadi setiap hari selasa + dosen killer Anda benci. Akhirnya, setiap ketemu dosen killer Anda benci (respon).  Padahal sebelumnya Anda tidak benci dengan dosen killer.

Contoh lainnya lagi ni yaa, anak Anda suka diberi cokelat. Ketika belajar (stimulus), dia tidak suka (respon). Jadi Anda berilah cokelat setiap kali dia belajar. Akhirnya, tanpa diberi cokelat dia akan senang saat belajar. Padahal sebelumnya dia tidak senang ketika belajar.

Contoh lain lagi, Anda takut ketika melihat foto hantu. Lalu, Anda diperlihatkan sama suzana, tapi Anda tidak merespon atau tidak takut. Lalu foto hantu tadi ditunjukkan bersama-sama dengan suzana dan menimbulkan respon takut. Hal tersebut dilakukan terus-menerus dan akhirnya ketika melihat suzana, Anda menjadi takut. Padahal sebelumnya Anda tidak takut melihat suzana.

Jadi sebenarnya inti dari penerapan teori ini adalah pembentukan perilaku baru dapat dilakukan dengan memberikan stimulus yang sama secara berulang-ulang, sehingga menimbulkan respon yang tetap/konstan.

Sekian artikel saya tentang Belajarlah dari teori ivan pavlov: Classical Conditioning, jika Anda belum paham boleh berkomentar ^^





TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Mari Belajar Dari Teori Ivan Pavlov: Classical Conditioning
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://luckyslacker.blogspot.com/2014/09/mari-belajar-dari-teori-ivan-pavlov.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.

2 komentar:

Call me Diah mengatakan...

keren, bahasanya sederhana,, terima kasih kak.

Unknown mengatakan...

wahh sangat membantu

Posting Komentar

credit for cara membuat email - Copyright of Blog Pengetahuan.